Home » , » Taufiq Kiemas Pernah Ramal SBY Bakal Jadi Presiden RI

Taufiq Kiemas Pernah Ramal SBY Bakal Jadi Presiden RI

Sikasiknews, Jakarta: Taufiq Kiemas (TK) sudah mengenal sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jauh sebelum keduanya masuk ke dalam puncak pemerintahan; SBY menjadi Presiden RI dan TK menduduki posisi sebagai Ketua MPR. Spektrum pergaulan Taufiq yang luas sejak masih menjadi aktifis di GMNI, membuat dirinya mengenal banyak tokoh dari berbagai kalangan, termasuk dari kalangan militer.

Persahabatan TK dengan SBY terjalin sejak SBY masih menjadi perwira menengah. TK yang aktif di dunia pergerakan dan politik nasional, sudah mengamati sepak terjang SBY sejak suami dari Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono itu masih menjadi perwira menengah sekitar awal tahun 1990-an.

Bahkan dari pengamatan itu, TK meramalkan SBY memiliki potensi cukup besar menjadi pemimpin bangsa. "Suatu kali, aku ditanya August Parengkuan yang ketika itu masih wartawan Kompas, siapa perwira muda yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa dan negara. Aku menyebut beberapa nama, dan salah satunya SBY," tutur TK dalam buku 'Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam: 70 Tahun Taufiq Kiemas' yang dikutip detikcom, Senin (10/6/2013).

Perkenalan keduanya, yang berlanjut dengan komunikasi cukup intensif, terjadi ketika SBY tampil sebagai ketua Fraksi ABRI MPR dalam Sidang Istimewa MPR tahun 1998. Begitu pula saat SBY masuk dalam kabinet Presiden Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Pertambangan dan Energi, kemudian sebagai Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan. Ketika itu, Megawati Soekarnoputri masih menjabat Wakil Presiden RI.

Sejarah kemudian mencatat, Presiden Abdurrahman Wahid dilengserkan secara konstitusional, lewat Sidang Istimewa MPR RI yang digelar 23 Juli 2001. Pada hari itu pula, Megawati dilantik menjadi Presiden RI kelima. Dalam Kabinet Gotong Royong yang dibentuk Presiden Megawati, SBY diangkat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam). Di masa-masa inilah TK dan SBY kerap bertemu dan berdiskusi tentang masalah politik dan keamanan.

Dari sering berinteraksi itulah, hubungan TK dan SBY menjadi akrab, layaknya dua sahabat. Tapi, sebagaimana lazimnya, sebuah persahabatan tak harus selalu diwarnai saling sanjung atau memuji. Tapi juga kadang perlu saling kritik yang membangun. Tentunya kita masih ingat kritik TK yang menyebut SBY jenderal kekanak-kanakan. Saat itu, awal Maret 2004, sedang panas-panasnya suhu politik menjelang pemilihan Presiden 2004. Belum berapa lama sebelumnya, SBY mengumumkan akan maju sebagai kandidat presiden, meski saat itu ia masih menjabat Menko Polkam di kabinet Presiden Megawati Soekarnoputri.

"Karena saya sudah merasa dekat (dengan SBY), seperti dengan saudara sendiri, saya katakan seperti itu. Jadi, tidak dalam konteks persaingan politik saat itu. Buktinya, setelah Pak SBY terpilih sebagai Presiden RI, saya tidak merasa punya beban psikologis. Hubungan kami segera baik kembali," tutut TK.

(http://news.detik.com/read/2013/06/10/064953/2268452/10/taufiq-kiemas-pernah-ramal-sby-bakal-jadi-presiden-ri?991101mainnews)

Related Article